Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa
arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib,
karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa
memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu
sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa
arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang
fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah
1/527 dikutip dari majalah Al-Furqon)
Dorongan untuk belajar bahasa
arab bukan hanya khusus bagi orang-orang di luar negara Arab. Bahkan para
salafush sholeh sangat mendorong manusia (bahkan untuk orang Arab itu sendiri)
untuk mempelajari bahasa arab.
Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah
bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” (Iqitdha)
‘Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para
sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa
arab. Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu,
pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa arab, i’rablah al-Qur’an karena dia
(al-Qur’an) dari Arab.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah
Al-Furqon)
Dari Hasan Al-Bashari, beliau pernah ditanya, “Apa pendapat
Anda tentang suatu kaum yang belajar bahasa arab?” Maka beliau menjawab,
“Mereka adalah orang yang baik, karena mereka mempelajari agama nabi mereka.” (Mafatihul
Arrobiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Dari as-Sya’bi, “Ilmu nahwu adalah bagaikan garam pada
makanan, yang mana makanan pasti membutuhknanya.” (Hilyah Tholibul ‘Ilmi,
dikutip dari majalah Al-Furqon)
Sumber: http://muslimah.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar